Tiket ke Kehidupan Kedua

Tiket ke Kehidupan Kedua

Hari itu terasa biasa aja. Gue, Ardi, dan Tio lagi nongkrong di rumah Tio, sambil main slot gacor yang baru aja keluar. Tio, sih, udah dikenal sebagai jagoan slot gacor di antara kita. Kalau dia bilang ada yang tergacor, bisa dipastikan, jackpot langsung naik.

“Bro, ini scatter hitam pragmatic gue baru aja muncul dua kali, coba lo cek!” kata Tio sambil ngakak, nunjukin layar handphone-nya. Gue, yang lagi scroll Instagram, langsung beralih fokus ke Tio.

“Apaan tuh? Lagi hoki, ya?” jawab gue, setengah nyindir tapi penasaran. Tio udah mulai ngejelasin kalau dia lagi main game baru dari pragmatic provider terbaik, yang katanya bisa bikin jackpot terus. Gue setuju aja sih, game slot gacor emang seru banget buat mainin bareng temen-temen.

Tapi entah kenapa, hari itu gue ngerasa ada yang aneh. Suasana di sekitar gue tiba-tiba berubah. Dari yang biasa aja, jadi terasa kayak ada sesuatu yang nggak biasa. Tio yang lagi asyik banget nge-klik layar HP-nya juga kayaknya nggak ngeh dengan perubahan ini.

“Ardi, lo liat nggak? Langit kok tiba-tiba berubah gelap gitu?” Gue nanya sambil ngeliatin keluar jendela.

Ardi, yang tadinya duduk tenang, langsung ngeliat ke luar. “Iya, gue liat. Mungkin cuaca buruk, kali. Tapi lo, kok udah kayak ngerasa ada yang aneh gitu?”

Gue gak bisa jelasin rasanya, tapi seakan-akan, ada sesuatu yang datang. Mungkin cuma perasaan gue aja, tapi perasaan ini semakin kuat seiring waktu. Tiba-tiba, Tio berhenti dari mainin game slot gacor dan melihat ke layar, kayak dia ngerasain sesuatu yang aneh juga.

“Bro, lo liat ini?” Tio bilang, mukanya pucat. Dia nunjukin layar HP-nya yang tiba-tiba nyala aneh. Di layar, muncul simbol-simbol scatter hitam pragmatic yang nggak pernah dia lihat sebelumnya. Jackpotnya juga terbangun dengan cara yang nggak biasa, seolah-olah dia udah menang besar.

Tapi itu bukan jackpot biasa. Tiba-tiba, dari layar itu, muncul kilatan cahaya biru yang langsung bikin kita bertiga terdiam. Semua benda di sekitar kita mulai bergetar, dan suara berdesing mulai kedengeran.

“Ini… Ini nggak bener,” kata Tio, suara gemeteran. “Lo sadar nggak? Kita kayak… dibawa ke dunia lain!”

Dan seketika itu juga, gue ngerasa kayak ada tarikan kuat dari dalam layar. Gue merasa tubuh gue nggak bisa digerakin, seolah-olah ada kekuatan yang menarik gue ke dalam layar. Tio dan Ardi juga kelihatan terperangah, nggak bisa bergerak.

Semuanya jadi gelap sekejap mata, dan dalam beberapa detik, gue udah ada di tempat yang nggak pernah gue bayangin sebelumnya. Kayak dimensi lain, tempat yang aneh banget, tapi tetap ada jejak familiar. Cuma, yang bikin gue heran, kenapa gue bisa ada di sini?

“Ini… kita dimana?” kata Tio, kelihatan bingung.

Gue juga cuma bisa diam, nyadar kalau ini bukan cuma slot gacor biasa. Ini bukan cuma soal hoki atau scatter hitam pragmatic. Ini tentang sebuah perjalanan yang nggak pernah gue bayangin sebelumnya. Seakan-akan, game yang kita mainin barusan jadi tiket ke kehidupan kedua, sebuah kehidupan yang entah apa tujuannya.

Kami bertiga mulai jalan pelan, coba nyari jalan keluar. Di sekitar kami, langit gelap dengan kilatan-kilatan cahaya yang nggak pernah berhenti. Dunia ini terasa berputar dengan cara yang berbeda, kayak ada dimensi lain yang muncul setelah kita klik tombol spin di slot gacor. Gue inget banget, Tio bilang kalau dia nemu scatter hitam pragmatic yang muncul berturut-turut, tapi kayaknya itu cuma bagian dari permainan yang lebih besar.

“Lo tau nggak? Gue nggak ngerti lagi. Apa yang barusan terjadi?” Ardi mulai gelisah.

Tio yang biasanya tenang, kini keliatan panik. “Ini kayak kehidupan kedua, bro. Gue ngerasa, entah kita terjebak atau ini emang jalan kita yang baru.”

Gue mikir sejenak. Mungkin, hidup kita gak selalu seperti yang kita bayangin. Mungkin, ini adalah semacam tiket yang dibuka secara nggak sengaja, buat nunjukin ke kita kalau kadang, dunia ini lebih luas dan aneh dari yang kita kira.

“Jadi, kita harus gimana?” gue nanya. “Apa kita cari cara keluar?”

Tio mengangguk. “Iya. Tapi kita harus tau, mungkin kehidupan kedua ini punya jalan dan cerita kita masing-masing. Kita nggak bisa cuma main-main lagi seperti sebelumnya.”

Gue ngerasa, walaupun kita terjebak di dunia yang penuh ketidakpastian ini, ada satu hal yang jelas. Kadang, permainan yang kita anggap biasa bisa bawa kita ke tempat yang lebih besar, lebih aneh, dan lebih misterius dari yang kita bayangin